RSS

Arsip Kategori: Puisi

>Wahai Muslimah seakidah

>Wahai wanita cantik,

Engkau yang diciptakan dengan sangat sempurna oleh Rabbmu..

Indah dengan segala kelebihanmu yang ada

Wahai wanita cantik,

Sering kali aku melihatmu berjalan dengan baju yang sangat sederhana,

Bahan yang sederhana,

dan ukuran yang sangat sangat sederhana,

Hingga bagian auratmu yang harusnya tak tampak menjadi tampak..

Wahai wanita cantik,

Cukup sering aku melihat engkau jalan di depan para lelaki denga pakaian sexy-mu,

Dan para lelaki itu menatapmu dengan sangat lekat dari ujung kakimu sampai ujung rambutmu,

Mengikuti langkahmu hingga hilang dari pandangan mereka,

pandangan yg menjijikkan…

Wahai wanita cantik,

Suaramu sungguh merdu,

Mendayu-dayu layaknya putri duyung yang sedang bernyanyi,

Bening sebening sumber mata air yang mengalir..

Wahai wanita cantik..

Ketahuilah engkau begitu berharga terlalu berharga

Engkau bagai intan berlian yang terpajang pada sebuah kotak kaca indah berkunci dan

 terbungkus rapi..

Engkau bukan emas campuran murahan yang terpajang di chow kit dan dengan seenaknya sang pembeli dapat merabamu,

memegang tubuhmu dan memakaimu hanya untuk mencoba,

lalu sang pembeli pergi,

tak jadi membelimu dan mengembalikanmu di tempat yang sama!!

Bukan, engkau bukan itu wahai wanita cantik!!

Engkau intan berlian yang terpajang dalam kotak kaca indah berkunci dan terbungkus rapi..

orang yang menginginkanmu tidak berhak merabamu,

memegangmu tubuhmu bahkan mencoba memakainya!

Tidak, mereka terlalu kotor untuk itu mereka harus terlebih dahulu membelimu dengan

harga yang sangat mahal,

setelah itu mereka akan dapat memilikimu sepenuhnya..

Engkau yang utuh,

yang belum pernah di coba orang lain sebelumnya..

Wahai wanita cantik..

Engkau sungguh indah..Bagai bunga mawar yang ketika orang ingin mengambilnya,

terlebih dahulu mereka harus merasakan duri pertahanan diri yang kau punya,

Bagai bunga edelweis yang ketika menginginkanmu,

terlebih dahulu mereka harus mendaki gunung ke arah ketinggian,

menantang keberanian dan cuaca yang tak bersahabat,

Engkau bukan bunga bangkai,

yang terlihat begitu indah dari kejauhan dengan warna yang menyala yang membuat para

 serangga tertarik dengan warna indahmu,namun ketika didekati, kau busuk.. ahhh baumu

 saja sudah membuat orang mual,

apalagi memilikimu, merekapun enggan..

Wahai wanita cantik..

Jagalah amanah keindahan yang ada pada dirimu..

Berjalan saja kau terlihat menawan,

belum lagi pembawaanmu yang sangat anggun,

apalagi jika kau bersuara merayu,

dan menampakkan apa yang tak seharusnya tampak..Ahh..jagalah itu semua saudariku,

Tutuplah auratmu agar tak ada yang berkeinginan lain terhadapmu lelaki jalanan itu tak pantas menikmati tubuhmu dengan memandangimu dengan pandangan menjijikkan itu!

mereka terlalu kotor untukmu!Jagalah kehormatanmu saudariku lelaki manapun yang belum halal bagimu tak pantas menyentuh tubuh dan kehormatanmu,

pun atas nama cinta sungguh, cinta dan nafsu itu berbeda..

Apakah kau khuatir tidak ada yang menyayangimu dan menjagamu atas nama cinta?

Apakah kau takut tidak akan ada yang menggombal dan merayumu atas nama cinta?

Wahai saudari seakidahku..

bukan lelaki yang menginginkan tubuhmu yang sesungguhnya mencintaimu..

Lihatlah.. aku disini aku sangat sedih melihat keadaanmu sekarang..( T_T )

aku sedih melihat para lelaki itu menzalimimu.. diri ini serasa tercabi-cabik..

Lihatlah di sekitarmu..tak hanya aku yang menginginkan ini semua yang terbaik untukmu..

lihatlah saudara-saudara semuslim mu Lihatlah kami..

sungguh engkau membuat air mata kami mengalir dan terus mengalir dari mata-mata kami..

kami disini sedang memikirkan dan berbuat sesuatu untukmu..

agar tak pernah lagi engkau dizalimi siapapun…Lihatlah kedua orang tuamu…

apakah mereka menginginkanmu menjadi seperti ini?

Sungguh engkau bakai mutiara bagi keluargamu mutiara yang mereka jaga sejak kecilmu

 sampai engkau beranjak dewasa…apakah dengan ini engkau membalasnya?

Jika kau masih kurang dengan ini, maka lihatlah Allah Tuhanmu, Yang Menciptakanmu, Yang

 tiada henti-hentinya memberi nikmat padamu padahal tak jarang kau lupa denganNya…Ia

 masih memberimu nikmat udara, nikmat hidup, nikmat kecantikan dari tubuhmu yang indah

 itu..

Bayangkan, jika Ia tidak menyangimu,

knapa Ia tak cabut saja nikmat wajahmu yang cantik dan tubuhmu yang indah??

Tapi tidak meskipun engkau sering kali melupakanNya, nimkatNya tetap terus mengalir…

Wahai saudari seakidahku..

Biarlah hanya satu lelaki paling beruntung yang dapat menikmati dirimu seutuhnya,

yakni suamimu kelak ketika ikatan antara kalian halal dan berbuah redhaNya ketika suara

 mendayumu bukan lagi dosa tapi pahala..hanya dia yang pantas, saudariku..

Wahai wanita idamanku…

Sungguh tidak ada alasan lain yang membuat aku melakukan ini selain cintaku yang begitu

 tinggi kepadamu..

Cintaku yang membuncah yang membuat aku memikirkanmu hingga kata-kata ini

 kugoreskan..

Cintaku yang menangis ketika melihat keadaanmu yang terzalimi oleh petualang ajnabi dan

 perbudakan hawa nafsu… Cintaku yang akan tersenyum jika engkau berniat kembali ke

 jalanNya..

Mari berjalan bersamaku, saudariku temani aku dalam perjalanan indah yang tak singkat

 ini,menuju kepadaNya….

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada Maret 18, 2011 inci Puisi, Syair

 

>Wanita Muslimah Ahli Syurga?

>Tentunya setiap wanita Muslimah ingin menjadi ahli Surga. Pada hakikatnya wanita ahli Surga adalah wanita yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Seluruh ciri-cirinya merupakan cerminan ketaatan yang dia miliki. Di antara ciri-ciri wanita ahli Surga adalah :

1.Bertakwa.

2.Beriman kepada Allah, Malaikat-Malaikat-Nya, Kitab-Kitab-Nya,Rasul-Rasul-Nya,hari kiamat, dan beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk.

3. Bersaksi bahwa tiada ilah yang berhak disembah kecuali Allah, bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadlan,dan naik haji bagi yang mampu.

4. Ihsan, yaitu beribadah kepada Allah seakan-akan melihat Allah,jika dia tidak dapat melihat Allah, dia mengetahui bahwa Allah melihat dirinya.

5. Ikhlas beribadah semata-mata kepada Allah,tawakkal kepada Allah,mencintai Allah dan Rasul-Nya, takut terhadap adzab Allah,mengharap rahmat Allah, bertaubat kepada-Nya, dan bersabar atas segala takdir-takdir Allah serta mensyukuri segala kenikmatan yang diberikan kepadanya.

6. Gemar membaca Al Qur’an dan berusaha memahaminya,berdzikir mengingat Allah ketika sendiri atau bersama banyak orang dan berdoa kepada Allah semata.

7. Menghidupkan amar ma’ruf dan nahi mungkar pada keluarga dan masyarakat.

8. Berbuat baik (ihsan) kepada tetangga,anak yatim, fakir miskin,dan seluruh makhluk, serta berbuat baik terhadap hewan ternak yang dia miliki.

9. Menyambung tali persaudaraan terhadap orang yang memutuskannya, memberi kepada orang, menahan pemberian kepada dirinya, dan memaafkan orang yang mendhaliminya.

10. Berinfak,baik ketika lapang maupun dalam keadaan sempit, menahan amarah dan memaafkan manusia.

11. Adil dalam segala perkara dan bersikap adil terhadap seluruh makhluk.

12. Menjaga lisannya dari perkataan dusta, saksi palsu dan menceritakan kejelekan orang lain (ghibah).

13. Menepati janji dan amanah yang diberikan kepadanya.

14. Berbakti kepada kedua orang tua.

15. Menyambung silaturahmi dengan karib kerabatnya, sahabat terdekat dan terjauh.

Ciri-ciri tersebut bukan merupakan suatu batasan tetapi ciri-ciri wanita Ahli Syurga seluruhnya masuk dalam kerangka taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Allah Ta’ala berfirman : “dan barangsiapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam Surga yang mengalir di dalamnya sungai-sungai sedang mereka kekal di dalamnya dan itulah kemenangan yang besar.” (QS. An Nisa’ : 13)
Ahmed Bukhatir-Hizab

Semoga Bermanfa’at

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada Maret 18, 2011 inci Puisi, Syair

 

>Seorang Muslimah Sejati

>Seorang muslimah sejati,
yang lembut fitrah tercipta,
halus kulit, manis tuturnya,
lentur hati,
telus wajahnya,
setelus rasa membisik di jiwa,

di matanya cahaya,
dalamnya ada air,
sehangat cinta,
sejernih suka,
sedalam duka,
ceritera hidupnya…

seorang gadis itu…

hatinya penuh manja,
penuh cinta, sayang semuanya,
cinta untuk diberi,
cinta untuk dirasa…

namun manjanya,
bukan untuk semua,
bukan lemah,
atau kelemahan dunia…

ia bisa kuat,
bisa jadi tabah,
bisa ampuh menyokong,
pahlawan-pahlawan dunia…

begitu unik tercipta,
lembutnya bukan lemah,
tabahnya tak perlu pada,
jasad yang gagah…

seorang gadis itu…

teman yang setia,
buat Adam dialah Hawa,
tetap di sini…

dari indahnya jannah,
hatta ke medan dunia,
hingga kembali mengecap nikmatNya…

seorang gadis itu…

bisa seteguh Khadijah,
yang suci hatinya,
tabah dan tenang sikapnya,
teman Ar-Rasul,
pengubat duka dan laranya…

bijaksana ia,
menyimpan lmu,
si teman bicara,
dialah Ishah,
penyeri taman Rasulullah,
dialah Hafsah,
penyimpan mashaf pertama kalamullah…

seorang gadis itu…

bisa setabah Maryam,
meski dicaci meski dikeji,
itu hanya cerca manusia,
namun sucinya ALLAH memuji…

seperti Fatimah kudusnya,
meniti hidup seadanya,
puteri Rasulullah,
kesayangan ayahanda…

suaminya si panglima agama,
di belakangnya dialah pelita,
cahya penerang segenap rumahnya,
ummi tersayang cucunda Baginda…

bisa dia segagah Nailah,
dengan dua tangan,
tegar melindung khalifah,
meski akhirnya bermandi darah,
meski akhirnya khalifah rebah,
syaheed menyahut panggilan ALLAH…

seorang gadis itu…

perlu ada yang membela,
agar ia terdidik jiwa,
agar ia terpelihara…

dengan kenal Rabbnya,
dengan cinta Rasulnya,
dengan yakin Deennya,
dengan teguh Aqidahnya,
dengan utuh cinta yang terutama,
ALLAH jua RasulNya,
dalam ketaatan penuh setia,
pemelihara maruah dirinya,
agama, keluarga dan ummahnya…

seorang gadis itu…

melenturnya perlu kasih sayang,
membentuknya perlu kebijaksanaan,
kesabaran dan kemaafan,
keyakinan dan penghargaan,
tanpa jemu dan tanpa bosan…

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada Maret 18, 2011 inci Puisi, Syair

 

>Terima Kasih Rembulan..

>Malam ini..

Ku lihat cahaya mu seakan akan menyepi..

Yang kelihatan..

Hanyalah cebisan-cebisan cahaya..

Cuma nampak dari pandangan sisi..

Akan tetapi amat sedikit sekali..

Mengapa ya rembulan ?

Mengapa amat sukar sekali..

Mengapa amat sukar melihat cahaya mu yang beseri seri ?

Adakalanla ku berfikir sendiri..

Berfikr tentang salah silap diri..

Berfikir akan keadaan manusia zaman kini..

Berfikir akan akhirat yang bakal menanti..

Semua itu berlegar legar di benak ku ini..

Mungkin kau ingin menegur kami..

Mungkin jua kau ingin menyedarkan hati hati kami..

Dengan memalapkan cahaya mu ini..

Dapat kami memuhasabah diri..

Dapat kami sedarkan jiwa jiwa kami..

Yang selama ini asyik terbuai dengan mimpi mimpi..

Terbuai dengan mimpi yang tak pernah menjadi realiti..

Sering saja menipu diri kami..

Atau mungkin juga kau ingin mengetuk hati hati kami..

Yang selama ini asyik mengejar duniawi..

Sampai terlupa akan perintah Illahi..

Sehingga mengenepikan suruhan Nabi..

Yang batil dijulang tinggi..

Dan yang hak dibuang saja ke tepi..

Tanpa mengambil kisah soal hidup dan mati..

Seolah olah hidup ini tiada ketika untuk henti..

Menganggap dunialah yang kekal abadi..

Atau..

Mungkin jua kau ingin menasihati kami..

Agar sentiasa mensyukuri nikmat nikmat Illahi..

Kerana sering saja kami tidak ambil peduli..

Akan segala nikmat yang telah diberi..

Menganggap seolah olah semua itu suatu pemberian..

Walhal ianya adalah satu kerahmatan..

Dan sesungguhnya ..

Allah hanya mahu menguji..

“Bersyukurkah hambaKu ini ?”

Jika tidak..

Rasailah azab Ku yang amat pedih..

Di akhirat nanti..

Terima kasih ya rembulan..

Kemalapan cahaya mu ini..

Memberi seribu satu erti..

Dengan ini..

Dapat kami memuhasabah diri..

Yang kadang kalanya..

Selalu berangan angan tinggi..

Sehinggakan terlupa..

Kami sedang berpijak pada dunia realiti..

Dan bukan lagi sebuah mimpi..

Di mana semuanya dinilai Illahi..

Baik dan buruk,

Semuanya akan dikira sekali..

Andai yang baik melebihi..

Pasti..

Pasti akan tersenyum syukur kepada Illahi..

Dan andai yang buruk pula melebihi..

Neraka Jahanam lah yang akan didiami..

Sedarlah wahai diri..

Hidup ini hanya sekali..

Tidak akan kembali lagi ke bumi setelah mati..

Gunakanlah setiap saat yang diberi..

Dengan perkara perkara yang berkualiti..

Agar kelak tiada menyesal diri..

Ketika saat kau berjumpa dengan Rabbi..

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada Maret 18, 2011 inci Puisi, Syair

 

>SahabatKu

>    Sahabatku…

    Siapakah yang menciptakan dirimu,
    Dari tiada kepada ada,
    Tiada meniru dan tiada sekutu,
    Tanpa sebarang silap dan cela?

    Diciptakan dirimu dari sehina-hina penciptaan,
    itulah air mani yang dihina-hinakan,
    Tetapi dipelihara dirimu dengan sebaik-baik pemeliharaan,
    di dalam rahim ibu dirimu ditempatkan,
    Kemudian diangkat darjatmu semulia-mulia ciptaan,
    amanah diberi sedang panduan hidup disediakan,
    Diatur hidupmu dengan sebaik-baik pengaturan,
    dijadikan engkau hamba tetapi hidupmu merdeka…

    Tetapi mengapa sahabatku,
    Engkau sering tertipu,
    Mengongkong diri dengan nafsumu,
    Makhluk lebih engkau syukuri berbanding Penciptamu?

    Apabila pertolongan dan nikmat mendatangimu,
    Terhutang budi kepada manusia engkau melulu,
    Sedangkan segalanya adalah dari Yang Satu,
    Melalui makhlukNya Dia sampaikan kepadamu.
    Oh, alangkah engkau telah menghargai sesuatu yang palsu!
    Sungguh, inilah yang sering mengecewakanmu,
    menghimpun harapan kepada yang tidak mampu,
    sediakan manfaat mahupun mudharat buatmu…

    Duhai sahabatku,
    Bukankah Yang Maha Mendengar sedia mendengar ritihanmu,
    sedia mendengar rintihanmu,
    sedia mendengar puji dan pujaan darimu?

    Merintihlah sahabatku,
    kepada Yang Maha Penyayang,
    Mintalah HidayahNya sahabatku,
    daripada Yang Maha Pemurah,
    Bersyukurlah sahabatku,
    kepada Yang Memiliki segala kesempurnaan,
    Carilah ilmu sahabatku,
    untuk mengenali Rabb dan Ilahmu…

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada Maret 18, 2011 inci Puisi, Syair

 

>Secebis Bicara Tentang Cinta

>Cinta itu datang & hadir
belum tentu kau temui
semasa kau tercari-cari

Tak semua cinta

menghadirkan sayang
tetapi setiap ada sayang
maka di situ pasti ada cinta

Cinta memang suci
cuma ada kalanya ia dinodai
oleh tangan yang mengotori
dengan nafsu yang tak bertepi

Cinta tidak mampu hadir
bersama benci
cinta tidak mampu pergi
melainkan kau mula rasa sakit hati

Cinta sejati tidak lesu dimamah masa
cinta sejati tidak rebah kala harta tiada

Cinta tanpa iman, cinta tak berpedoman
cinta bersama iman, cinta tuju bahagia
dan kemuliaan
Cintailah sesiapa jua yang kau serasi
tapi pastikan cintamu kerana Ilahi
hadirkanlah cinta siapa jua di hatimu
selagi cinta itu tidak mengusir
cintamu tehadapNya

Usah kau mengaku cinta terhadapNya
selagi kau belum ikuti Sunnah arRasulnya
kerana cinta yang sekadar ucapan di bibir
bukanlah cinta sebenar

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada Maret 18, 2011 inci Puisi, Syair

 

>REVOLT NEVER DIE!

>Kau teriakkan Takbir
yang membakar jiwa
dan mengguncang dunia
membuka dan mengupas

Semua fikiran-fikiran Dzalim
Di tengah teriakkan Kuda bermesin
Suaramu Kian lantang
Jeritanmu memecahkan kesunyian
ditengah-tengah keramaian dan kenistaan dunia
Setiap hembusan katamu adalah nasaihat
Kepada orang-orang yang Fasiq
Setiap hembusan nafasmu
adalah hembusan nafas mujahid
Setiap titis darahmu
adalah darah-darah pejuang Khilafah
Yang Senantiasa Mulia dijalan Allah
Wahai Pejuang Khilafah
Wahai para Pejuang allah
Keridhaan allah Senantiasa Mengiringimu
Teruslah berjuang
Wahai engkau para mujahid
Setiap langkahmu adalah mulia
Setuap Perjuanganmu adalah Doa
Allahu Akbar!!

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada Maret 18, 2011 inci Puisi, Syair

 

>Risalah cinta..

>Yaa Ilahi,
Rabbi..Kutunggu jawaban-Mu di sejadah kalbu
Kusimpan pesona-Mu di relung hati
Kuraih kasih-Mu dengan bertasbih

Yaa Waduud…Semaikan benih-benih cinta,
agar Aku dapat menyapa senyum-Mu.Bukankah setitis air cinta,
tidak akan mengurangi keindahan-Mu.
Bukankah Aku berhak merasakan kemesraan cinta-Mu…

Yaa Rahman, Yaa Rahim…
Aku memang petualang cinta,
Aku masih mencari dan belajar makna cinta,
Sebagian cintaku, kugadaikan pada yang lain.
Namun, dengan keagungan cinta-Mu.
Bukankah Engkau tidak pernah menolak cinta hamba-Mu.
Terimalah benih-benih cintaku,
Balaslah cintaku dengan mahabbah-Mu.

Yaa Arham al-Rahim…
Dihadapan-Mu kupejamkan mata batinku,
Tuk menahan rasa malu.
Nuraniku bertanya,
Hadiah apa yang dapat memikat-Mu…?
Hanyalah risalah cinta ini yang dapat kupersembahkan,
Semoga Engkau berkenan menerimanya.

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada Maret 18, 2011 inci Puisi, Syair

 

>Perjalanan cinta

>Telah lelah ku berjalan
Mengarungi cubaan hidupku
Hingga kudaki beribu – ribu duka
Dalam linangan kasih
Namun……..

Selalu itu yang kudapatkan pada akhirnya

Kedudukan dalam hati-pun berbicara
Ketika mereka semua terpisah
dari kehidupan ku

Mungkin kali ini akan terulang kembali padaku
Aku bahagia mengenal mu
Bahkan kebahagian hatiku
Tak dapat ku tulis dalam kenangan ku
Segala harapanku tercermin dalam indahnya bola matamu
Sungguh! Tak ada maksud aku menyinggungmu, melukaimu
Sungguh !! aku hanya ingin mengenalmu
Namun ….. Tak hilang asaku dalam keraguanku
Kerana ku ingin kau mengerti
Bila ini kan melukaimu, menyakitimu
Kuharap tulusnya maaf darimu

Aku memang tak pandai berkata – kata
Namun dengan puisi dapat ku ukir kejujuran
Yang ingin kusampaikan pada isi dunia
Aku hanya terlahir sebagai manusia biasa
Yang rentang akan salah
Maafkan bilaku bersalah padamu

Andai engkau adalah sahabat
Sahabat bagian dari hatiku
Tentu kau dapat rasakan Tangisan lembut kesepian hatiku
Semoga engkau sahabat yang dapat menyemai harapan
dariku

Ku ingin kau dapat hadirkan tawa dalam dukaku
Yang kan terangi hatiku yang menggelapi hidupku selama ini
Senyum mu adalah senyumku
Tangis dan sedih mu hadirkan keputus asaan ku

Mungkin sudah takdir kita untuk bertemu
Sukur kulantunkan pada tuhan
Kerana telah menunjukan satu hati
Penuh harapan kasih sayang

Mungkin waktu ku tak panjang
Untuk menuai waktu bersamamu
Dapat kah aku bertemu dengan mu
Walau itu mustahil bagiku

Bagai jarak yang tak ku temukan kembali
Bagai pemuzik dan pelantun lagu yang tinggal albumnya saja
Bagai penggemar kepayang menghantar kerinduan
Begitu jauh
Duh!!!!!!Semakin jauh
Kulihat angka – angka hari bergiliran
Tanpa senyum sapamu
Berapa waktu lagi meski ku titi
Untuk mengenalmu, melihat canda tawamu!!??

Sunyi senyap kelabu
diatas kertas berwarna biru
tertitis air mata hatiku tertulis namamu
Sunyi senyap kelabu
Diatas kertas berwarna biru
Bermandikan cahaya hatiku tertulis namamu
Ku ukir namamu dalam kalbu dihatiku dalam kelam fikir ku
Mengapa tak kau ungkapkan
Rasa dan asamu padaku…….???
Jangan percaya pada ragu
Teliti sebelum terperosok
Pahami diwaktu awal
Beranikan diri melihat kenyataan
Karna ku dapat mengisi relung hatimu
Aku bukan milik siapa – siapa
Aku hanya milik tuhan yang menciptakanku

Aku tahu diriku bukan siapa – siapa
Aku hanya pelantun syair yang selalu tuliskan kejujuran
Tapi ku masih punya harga diri yang kujaga
Puisiku bukan sekedar kata, Sekedar tulisan tanpa makna
Puisiku adalah kejujuran tanpa kebohongan yang kan
menghitamkanmu,menggelapkan hatimu dan mata mu

Kan ku manja dan kuagungkan makna bias setiap katamu
Hingga kan ku kenang selalu dalam hatiku hingga akhir
hayatku
Tanpa bunga nan indah hiasinya

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada Maret 18, 2011 inci Puisi, Syair

 

>Rasulullah SAW

>

Rasulullah SAW
Berabad-abad sudah berlalu
namun namamu masih melekat di hatiku
tak pernah aku bertemu atau berjumpa denganmu

tak pernah aku melihat langsung dakwahmu
namun sinar cahaya itu mampu menebus zaman dan ruang
menembus perbezaan di antara seluruh umat manusia
cahaya itu tak pernah redup sampai akhir zaman
Rasulullah SAW , begitu agung namamu
bergetar hati ini , menangis , rindu bertemu dengan mu
rindu pada suri tauladan yang kau berikan
rindu pada kesederhanaan dan kepedulianmu
rindu pada kedamaian yang kau ciptakan
Rasulullah SAW , rindu pada kepemimpinanmu
Cinta dan kasih sayang mu tiada tara
Rahmatan Lil Alamin , memang itulah dirimu
Umatmu sekarang banyak yang sudah menjauhi suri tauladanmu
banyak yang sudah berubah
Rasulullah SAW , aku rindu padamu
kami rindu padamu
Rasulullah Nabi Muhammad SAW
Aku yakin sinar yang kau bawa tak kan pernah padam
Allahumma Solli Ala Muhammad
semoga salawat itu akan tetap berdengung
hingga akhir masa nanti

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada Maret 18, 2011 inci Puisi, Syair