RSS

Arsip Kategori: Religius

>Bukti Keistimewaan Al-Qur’an: Sebuah Tantangan Bagi Yang Masih Ragu

>

Al-Qur’an adalah mukjizat terbesar yang diberikan Allah kepada Rasul-Nya untuk manusia. Tapi sering kali Al-Qur’an hanya seringkali hanya dibaca dan dilagukan dengan indah. Padahal tidak hanya itu. Al-Qur’an merupakan pedoman hidup, sumber ilmu dan inspirasi. Jika dijadikan pedoman hidup, maka akan membawa keselamatan. Jika digali terus-menerus, ilmu dan inspirasi yang didapatkan tidak akan pernah kering
Ya, Al-Qur’an adalah sumber yang tidak pernah kering bagi pencari kebenaran, menjadi rujukan para ahli bahasa, sumber kajian para ahli fuqaha, dan sumber argumentasi para ahli hukum. Al-Qur’an juga menjadi kajian yang tidak pernah habis bagi para sosiolog, ekonom dan politisi, memberi inspirasi bagi para penyair dan pujangga. Bahkan, untuk ilmu saints dan biologi yang disinyalir menempati ilmu kasta tertinggi dalam kehidupan manusia, Al-Qur’an tetap tiada bandingannya. Jika ingin beberapa bukti, inilah sekelumit bukti yang bisa direnungkan
Keseimbangan Padanan Kata dalam Al-Qur’an
Al-Qur’an diturunkan dengan Bahasa Arab yang fasih, sehingga sejak masa turunnya sampai sekarang tidak ada yang dapat menandingi ketinggian dan keindahannya bahasanya. Al-Qur’an berisi 77.439 kata, 323.015 huruf yang seimbang jumlah kata-katanya, baik antara kata dan padanannya, maupun kata dengan lawan kata dan dampaknya. Misalnya kata “Hayat”, yang artinya “hidup” terulang sebanyak 145 kali, sama dengan berulangnya kata “maut” yang artinya “mati”. Kata “akhirat” terulang sama dengan kata “dunia” sebanyak 115 kali. Kata “malaikat” terulang 88 kali, sama dengan terulangnya kata “setan”. Demikian pula kata “yaum” yang artinya “tahun” terulang sebanyak 365 kali, yaitu jumlah hari dalam setahun. Kata “yahr” yang artinya bulan, di ulang sebanyak 12 kali, yakni sama dengan jumlah bulan dalam setahun.
Menembus Seluruh Waktu, Tempat dan Sasaran
Dari segi Waktu, Al-Quran berbicara tentang masa lampau, masa kini dan masa yang akan datang. Kisah umat dan nabi jaman dahulu baik itu kesuksesan dan kegagalannya menjadi pelajaran untuk umat sekarang dan masa yang akan datang. Lihatlah contoh kisa Fir’aun yang menyombongkan diri lalu mati mengenaskan di laut merah, sedangkan tubuhnya diselamatkan Allah sebagai pelajaran bagi umat sesudahnya. Simaklah ayat berikut:
Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu[704] supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan Sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan kami. (QS Yunus, 10:92)
Keterangan:

[704] Yang diselamatkan Allah ialah tubuh kasarnya, menurut sejarah, setelah Fir’aun itu tenggelam mayatnya terdampar di pantai diketemukan oleh orang-orang Mesir lalu dibalsem, sehingga utuh sampai sekarang dan dapat dilihat di musium Mesir, Berhias, atau bepergian, atau menerima pinangan.

Dari segi materi, Al-Quran berbicara tentang segala segi kehidupan manusia. Seluruh aspek hidup disentuh Al-Qur’an, dan manusia diberi pengarahan dan bimbingan tentang prinsip-prinsip dasar yang dapat dijadikan pijakan utama.
Al-Quran merupakan satu-satunya kitab suci yang paling banyak dibaca orang dalam sejarah kehidupan manusia dari berbagai masa dan bangsa. Dikumandangkan setiap waktu oleh milyaran orang diseluruh dunia dengan bacaan yang teratur dan tertib.
Dari segi sejarah, tidak ada kitab suci yang tidak pernah berubah satu huruf pun dalam waktu ratusan tahun. Tiada pertentangan tentang keaslian Al-Qur’an.
Dari segi ruang, Al-Quran berbicara mengenai semua wilayah di daratan, lautan maupun angkasa raya. Yang mendorong para ahli untuk mengeksplorasinnya. Khusus untuk mengenai bahasan angkasa raya, anda dapat mengupasnya di sini (link)
Dari segi ilmu pengetahuan, cobalah simak saja beberapa ayat yang menerangkan proses terjadinya manusia sejak dalam kandungan hingga menjadi terlahir dengan sempurna berikut ini:
وَلَقَدْ خَلَقْنَا الإنْسَانَ مِنْ سُلالَةٍ مِنْ طِينٍ (١٢)ثُمَّ جَعَلْنَاهُ نُطْفَةً فِي قَرَارٍ مَكِينٍ (١٣)ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظَامًا فَكَسَوْنَا الْعِظَامَ لَحْمًا ثُمَّ أَنْشَأْنَاهُ خَلْقًا آخَرَ فَتَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ (١٤)
12. Dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah.
13. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).
14. Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. kemudian Kami jadikan Dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik.
Masih banyak yang akan kita gali dari Al-Qur’an. Sebagaimana akan terus ditulis dan digali dalam blog ini. Ilmu dan inspirasi dalam Al-Qur’an adalah obyek yang sangat menarik, dan tentu saja apa yang kita lakukan tidak akan pernah sia-sia. Pahala dan manfaat yang tiada ternilai akan kita dapatkan. Jadi bagi anda pembaca, semoga perjalanan kita dalam mencari ilmu dan inspirasi Al-Qur’an akan selalu dinaungi Allah. Aamiin.

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada September 30, 2010 inci Amar ma'ruf, Iman, Religius

 

>air mata nabi adam…

>

Tahukah saudara semenjak Nabi Adam terkeluar dari syurga akibat tipu daya iblis, beliau menangis selama 300 tahun. Nabi Adam tidak mengangkat kepalanya ke langit kerana terlampau malu kepada Allah swt.
Beliau sujud di atas gunung selama seratus tahun. Kemudian menangis lagi sehingga air matanya mengalir di jurang Serantip. Dari air mata Nabi Adam itu Allah tumbuhkan pohon kayu manis dan pokok cengkih. Beberapa ekor burung telah meminum air mata beliau. Burung itu berkata, “Sedap sungguh air ini.”


Nabi Adam terdengar kata-kata burung tersebut. Beliau menyangka burung itu sengaja mengejeknya kerana perbuatan derhakanya kepada Allah. Ini membuatkan Nabi Adam semakin hebat menangis. Akhirnya Allah telah menyampaikan wahyu yang bermaksud, “Hai Adam, sesungguhnya aku belum pernah menciptakan air minum yang lebih lazat dan hebat dari air mata taubatmu itu.”
Apa Yang Akan Ditanya:
Dalam sehari ada 24 jam. ? Dalam sejam manusia bernafas sebanyak 4320 kali.
Dalam setiap kali bernafas Allah akan tanya dua perkara semasa nafas keluar
dan masuk. Pertanyaan itu ialah, “Apa perbuatan yang kita lakukan semasa nafas itu keluar dan masuk ?
Tiga Cahaya Di Hari Kiamat
Di hari kiamat ada tiga cahaya yang berlainan :
* Cahaya yang pertama seperti bintang-bintang.
* Cahaya yang kedua seperti cahaya bulan.
* Cahaya yang ketiga seperti cahaya matahari.
Apabila ditanya cahaya apakah ini ? Lalu dijawab :
Cahaya yang pertama ialah : cahaya wajah-wajah manusia yang ketika di dunia,
mereka akan meninggalkan pekerjaan dan terus bersuci dan mengambil air
sembahyang apabila terdengar azan.
Yang kedua : ialah cahaya wajah mereka yang mengambil air sembahyang sebelum azan.
Cahaya. yang ketiga ialah : cahaya mereka seperti matahari. Mereka di dunia sudah bersiap sedia di dalam masjid sebelum azan lagi.”
Kala Jengking Neraka
Di hari kiamat akan keluar seekor binatang dari neraka jahanam yang bernama “Huraisy” berasal dari anak kala jengking. Besarnya Huraisy ini dari timur hingga ke barat. Panjangnya pula seperti jarak langit dan bumi.
Malaikat Jibril bertanya : “Hai Huraisy! Engkau hendak ke mana dan siapa yang kau cari?”Huraisy pun menjawab, “Aku mahu mencari lima orang.
Pertama, orang yang meninggalkan sembahyang.
Kedua, orang yang tidak mahu keluarkan zakat.
Ketiga, orang yang derhaka kepada ibu bapanya.
Keempat, orang yang berbicara tentang dunia di dalam masjid.
Kelima, orang yang suka minum arak.”

Rasulullah saw bersabda :
Tidaklah mata seseorang menitiskan air mata kecuali Allah akan mengharamkan tubuhnya dari api neraka. Dan apabila air matanya mengalir ke pipi maka wajahnya tidak akan terkotori oleh debu kehinaan, apabila seorang daripada suatu kaum menangis, maka kaum itu akan di rahmati. Tidaklah ada sesuatupun yang tak mempunyai kadar dan balasan kecuali air mata. Sesungguhnya air mata dapat memadamkan lautan api neraka.
Junjungan Mulia bersabda,
“Ada 2 biji mata yang tak tersentuh api neraka, mata yang menangis di waktu malam hari kerana takut kepada Allah swt dan 2 biji mata yang menjaga pasukan fi sabillah di waktu malam.”

Rasulullah saw bersabda : Jagalah mayat ketika kematiannya & perhatikanlah 3 perkara.
1. Apabila dahi nya berpeluh.
2. Airmatanya berlinang.
3. Hidungnya keluar cecair seperti hingus.
kerana hal hal tersebut menandakan rahmat Allah swt untuk si mayat.
 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada September 28, 2010 inci Religius

 

>ZUHUD Dan QANA’AH

>

Tidak ada yang lebih berguna dari pada BUKU, tidak ada yang lebih memberi peringatan dari pada KUBURAN, tidak ada yang lebih membosankan dari pada MAKSIAT, tidak ada yang lebih mulia dari pada sikap ZUHUD, dan tidak ada kekayaan yang lebih baik dari pada QANA’AH :

p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal { margin: 0in 0in 0.0001pt; font-size: 12pt; font-family: “Times New Roman”; }span.textexposedhide { }div.Section1 { page: Section1; }

Makanan adalah kebahagiaan untuk sehari, perjalanan adalah kebahagiaan untuk seminggu, pernikahan adalah kebahagiaan untuk sebulan, harta adalah kebahagiaan untuk setahun, dan keimanan adalah kebahagiaan untuk seumur hidup.
Kehidupan yang sempurna itu adalah ketika anda di masa muda mencurahkan seluruh waktu anda untuk ambisi – ambisi anda, ketika di masa dewasa mencurahkan seluruh waktu anda untuk berjuang, dan ketika anda di masa tua mencurahkan seluruh waktu anda untuk merenung.
Wanita cantik dan bertakwa, rumah yang luas, rezeki yang cukup, dan tetangga yang shalih adalah nikmat – nikmat yang hanya diketahui oleh sedikit orang.
Shalat di malam hari adalah keindahan di siang hari. Senang melakukan kebaikan kepada sesama adalah bagian dari kesucian nurani. Dan menunggu jalan keluar dengan sabar adalah ibadah.
Tanda kebodohan itu adalah membuang – buang waktu, menunda – nunda taubat, menggantung pada orang lain, durhaka pada orang tua, dan menyebarkan rahasia orang lain
Keamanan adalah tempat datar yang paling lapang. Kesehatan adalah pelindung diri yang paling sempurna. Ilmu adalah makanan yang paling lezat. Cinta adalah obat yang paling mujarab. Dan lindungan Allah atas segala keburukan kita adalah pakaian yang paling baik.
Jauhilah kesediahan, sebab kesedihan adalah racun. Jauhi sikap lemah, karena sikap lemah adalah kematian. Jauhi kemalasan, sebab kemalasan adalah kegagalan. Dan jauhi pendapat yang tidak lurus, karena pendapat seperti itu adalah manajemen yang buruk.
Ilmu itu teman akrab dalam kesepian, sahabat dalam keterasingan, pengawas dalam kesendirian, penunjuk jalan ke arah yang benar, penolong di saat sulit, dan simpanan setelah kematian.
Carilah bagian anda dalam diam. Sebab orang diam selalu disegani. Orang yang tidak banyak bicara akan selalu dicintai, sedangkan bencana selalu lahir dari ucapan.
Orang yang berpuasa akan baik makanannya, yang bangun malam akan menjadi teratur tidurnya, yang baik hati akan banyak mendapatkan pujian, dan yang mulia akan banyak pendengkinya.
Kehidupan ini adalah kesempatan yang hanya bisa dirasakan setelah kehilangan. Sedangkan kesehatan itu adalah mahkota yang bersemayam di atas kepala orang – orang yang sehat, yang hanya bisa dilihat oleh orang – orang yang sakit.
Dapatkanlah kenikmatan dengan melihat pagi yang mulai menyingsing. Sebab cahaya pagi memiliki keindahan, keagungan, dan pancaran yang akan membukakan harapan dan optimisme
Wahai pemilik nyawaku
Betapa lemah diriku ini
Berat ujian dari Mu
Ku pasrahkan semua pada Mu Tuhan
Baru ku sadar indah nikmat sehat itu
 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada September 28, 2010 inci Religius

 

>Tahajjud…

>





Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Bismillahirahmanirahiim.. Insyaallah..


Kekuatan Solat Tahajjud Membina Hubungan Dengan Allah
“..Ketika hati dan fikiran kita tenang, sunyi dari kesibukan dunia maka ketika saat inilah jika kita bermunajat hingga menitiskan air mata penyesalan dan memohon ampun kepada Allah s.w.t. maka akan mendapat perlindungan daripada Allah s.w.t. di hari akhirat nanti..”


Solat satu ibadah khusus , solat sunat yang amat dituntut untuk dikerjakan oleh seorang Mukmin adalah solat tahajjud. Kekuatan solat tahajjud adalah dapat membina hubungan hati dengan Allah s.w.t.


“Tahajjud” bermaksud bangun dari tidur pada waktu tengah malam. Solat tahajjud boleh dikerjakan di permulaan, pertengahan atau penghabisan malam, asalkan sesudah menunaikan solat Isyak. Akan tetapi sebaik-baik waktu melakukannya ialah sepertiga malam yang terakhir. Solat tahajjud dikerjakan setelah bangun daripada tidur. Sekurang-kurangnya solat tahajjud dikerjakan dua rekaat.

Sungguh Nabi s.a.w. solat malam hingga kedua tapak kakinya merekah. Dalam satu riwayat Aishah berkata kepada Nabi s.a.w.: “Mengapa engkau melakukan hal ini wahai Rasulullah, padahal Allah telah mengampuni dosa-dosamu yang telah lalu dan yang akan datang.” Baginda bersabda: “Apakah aku tidak ingin menjadi hamba yang sangat bersyukur?”
(Hadis riwayat Imam al-Bukhari di dalam Shahih al-Bukhari)

Sekarang kita bandingkan amalan Rasulullah s.a.w. ini dengan diri kita sendiri yang bergelumang dengan dosa dan amat kurang sekali melakukan ibadah kepada Allah s.w.t. Untung nasib belum dipastikan samada Syurga atau Neraka. Kenapa kita tidak mahu bersungguh-sungguh dalam melaksanakan solat tahajjud ini? Adakah kita menganggap diri kita sebanding atau lebih baik daripada Rasulullah s.a.w.?

Firman Allah s.w.t maksudnya :
“Dan bangunlah pada sebahagian dari waktu malam serta kerjakanlah “solat Tahajjud” padanya, sebagai solat tambahan bagimu; semoga Tuhanmu membangkit dan menempatkanmu pada hari akhirat di tempat yang terpuji”.
(Surah al-Israa’ ayat 79)

Firman Allah s.w.t maksudnya :
“Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa adalah ditempatkan di dalam beberapa taman Syurga, dengan mata air-mata air terpancar padanya. (Keadaan mereka di sana) sentiasa menerima nikmat dan rahmat yang diberikan kepadanya oleh Tuhan mereka. Sesungguhnya mereka di dunia dahulu adalah orang-orang yang berbuat kebaikan. Mereka sentiasa mengambil sedikit sahaja masa dari waktu malam, untuk mereka tidur. Dan pada waktu akhir malam (sebelum fajar) pula, mereka selalu beristighfar kepada Allah (memohon ampun)”.
(Surah al-Dzaariyaat ayat15-18)

Memang benar solat tahajjud ini hanyalah solat sunat tetapi ianya adalah solat sunat mu’akkad (yang di tuntut). Sekiranya junjungan besar kita Rasulullah s.a.w. begitu bersungguh-sungguh memastikan ibadah ini dilaksanakan sehingga bengkak-bengkak kakinya kenapa kita masih berat hati untuk melakukannya. Apatah lagi solat tahajjud ini merupakan solat yang paling utama sesudah solat fardhu.

Sahabat yang dimuliakan,
Dalam sebuah hadis dari Bilal r.a. bahawa Rasulullah s.a.w. bersabda yang bermaksud, “Hendaklah kamu qiamul lail (solat malam), kerana sesungguhnya solat malam itu adalah kebiasaan orang-orang soleh sebelum kamu, dan mendekatkan diri kepada Allah, mencegah dari perbuatan dosa, dan menutupi dosaatau kejahatan-kejahatan dan mengusir penyakit dari badan.”
( Hadis Riwayat Ahmad, Tirmizi, Hakim dan Baihaqi.)

Dari Sayidina Umar Ibnu Khattab, dari Nabi s.a.w bersabda maksudnya : “Sesiapa yang mengerjakan solat di waktu malam (tahajjud) serta membaguskan solatnya, Allah akan memberikan dia kemuliaan sembilan macam. Lima macam di dunia, dan empat macam di akhirat.


“Yang lima macam di dunia, ialah :
1. Allah akan memeliharanya dari segala macam bahaya.
2. Ditunjukkan tanda-tanda sebagai orang yang taat pada mukanya.
3. Ia akan dicintai di hati orang-orang mukmin dan segenap hati manusia umumnya dan
4. Pembicaraannya berisi hikmat ,
5. Dijadikan dia orang bijaksana, yakni dia dikurnai fikiran cerdas.

“Yang empat macam di akhirat nanti, ialah :
1. Dibangkitkan dia dari kubur, wajahnya putih bercahaya,
2. Akan dimudahkan dia waktu dihisab,
3. Ia akan melintas di atas shirat (titian) seperti kilat, dan
4. Diberikan buku amalannya di tangan kanannya di hari kiamat.”


Dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah bersabda maksudnya : “Rabb kita turun ke langit dunia pada setiap malam yaitu ketika sepertiga malam terakhir. Dia berfirman: Siapa yang berdoa kepada-Ku, maka akan Aku kabulkan, siapa yang meminta kepada-Ku, maka akan Aku berikan, dan siapa yang yang memohon ampun kepadaKu, maka akan Aku ampuni”
(Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim)



Oleh itu marilah sama-sama kita perbaiki amal kita dengan mengerjakan solat tahajjud, berdo’a dan bermunajat kepada Allah s.w.t. pada waktu seperiga malam akhir (dari jam 2 pagi -5 pagi). Kerana ketika ini do’a kita dimakbulkan oleh Allah s.w.t. Ketika hati dan fikiran kita tenang, sunyi dari kesibukan dunia maka ketika saat inilah jika kita bermunajat hingga menitiskan air mata penyesalan dan memohon ampun kepada Allah s.w.t. maka akan mendapat perlindungan daripada Allah s.w.t. di hari akhirat nanti. Jangan sia-siakan masa dan umur kita dan buatlah sesuatu amalan yang boleh memberi kekuatan dalam membina hubungan kita dengan Allah s.w.t.

Sumber: Abu Basyer
 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada September 28, 2010 inci Religius

 

>Mencari Rezeki yang Halal

>“Wahai para rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik dan kerjakanlah amal salih. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan” (Al Mu’minun (23) : 51). “Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepada kalian“ (Al Baqarah (2) : 72).Rasulullah SAW tak henti-hentinya menghimbau umatnya untuk berwirausaha guna mencari rezeki Allah yang halal. Islam mengajarkan bahwa rezeki tak bisa ditunggu, tapi harus dicari, atau pasnya dijemput. Tuhan menurunkan rezeki sesuai dengan usaha yang dilakukan manusia. Seberapa besar manusia mencurahkan pikiran dan tenaga, sebesar itu pula Tuhan menurunkan karunianya. Dalam surah Al Jumuah ayat 10 Allah berfirman, “Apabila telah ditunaikan salat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung“.

Firman Allah dalam surah Al Baqarah ayat 172 diatas, menurut Ahmad Musthafa Al Maraghi menekankan pentingnya bagi seorang Muslim untuk mengkonsumsi makanan yang halal, bersih dan lurus. Yang halal ialah yang tidak mengandung kedurhakaan terhadap Allah ; yang bersih tidak mengandung perkara yang melupakan Allah ; yang lurus berarti yang menahan nafsu dan memelihara akal.Ibn ‘ Asakir meriwayatkan dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Diantara hal-hal yang langka di akhir zaman adalah dirham (uang) yang halal dan saudara (teman) yang bisa dipercaya“.Islam mengajarkan bahwa mengusahakan rezeki yang halal, bagi setiap Muslim yang ingin selamat hidupnya di dunia dan di akhirat merupakan sebuah kewajiban. “Bagi seorang Muslim, rezeki yang dicari dan dimakannya haruslah yang halal dan berkah. Karena rezeki seperti ini sangat berpengaruh terhadap kejiwaan kita,“ demikian antara lain ujar Sulaiman Al-Kumayi dalam bukunya ‘Rahasia Memperoleh Rezeki Halal & Berkah“.

Dalam sebuah hadis dikemukakan, ketika Rasulullah SAW menjabat tangan Sa’ad bin Mu’azd ia merasakan kedua telapak tangannya keras dan kasar karena selalu dipergunakan untuk bekerja. Lalu Nabi SAW bersabda, “Ini adalah kedua telapak tangan yang dicintai Allah SWT“.Ketika kita mencari rezeki yang halal dan terus bekerja kita mendapatkan berbagai kesulitan dan tantangan, maka kesulitan tersebut akan menghapuskan dosa-dosa yang tidak bisa dihapuskan oleh shaum dan salat. Hal ini sebagaimana diungkapkan dalam sebuah hadis riwayat Abu Nuaim. Rasulullah SAW menjelaskan bahwa orang yang mencari rezeki yang halal untuk memenuhi kebutuhan keluarganya sejajar dengan mujahid dan syuhada. Beliau bersabda, “Barangsiapa mencari rezeki halal untuk menafkahi keluarganya, ia laksana mujahid (pejuang) di jalan Allah. Barang siapa mencari harta halal untuk menjaga diri dari keharaman, ia berada pada derajat syuhada (orang-orang yang mati syahid)“ (HR.Muslim). “Barangsiapa memakan makanan yang halal selama empat puluh hari, niscaya Allah akan menyinari hatinya dan mengalirkan sumber-sumber kebjiakan dari hatinya ke lidahnya“ (HR.Abu Nu’aim).

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada September 27, 2010 inci Amar ma'ruf, Religius

 

>Menuju Ketajaman Mata Hati

>Ma’rifat adalah tingkat penyerahan diri kepada Allah secara berjenjang, secara tingkat demi setingkat sehingga sampai kepada tingkat keyakinan yang kuat. Orang yang memiliki ilmu ma’rifat dianggap sebagai orang yang ‘arif’, karena ia bisa memikirkan dalam-dalam tentang segala macam liku-liku kehidupan di dunia ini.

Oleh karena itu jika kita bersungguh-sungguh dalam mempelajari ilmu ma’rifat, maka akan meraih suatu karomah. Karomah adalah keistimewaan yang tidak dimiliki orang awam. Bentuk karomah tersebut adalah mata hati kita menjadi awas dan indra keenam kita menjadi tajam. Jika indra keenam menjadi tajam, kita akan dapat mengetahui sesuatu yang tersembunyi di balik peristiwa.

Orang yang mata hatinya dan indra keenamnya tajam, maka ia dapat masuk ke dalam hal-hal yang dianggap gaib (tersembunyi). Orang yang arif (memiliki ilmu ma’rifat), suka memperhatikan tanda-tanda kebesaran Allah dengan mata kepalanya, kemudian ia merenungkan dengan mata hatinya.

Orang ma’rifat jika melakukan sesuatu atau memutuskan sesuatu menggunakan muraninya daripada hawa nafsunya. Ia tahu betul, apakah hawa nafsu yang mempengaruhi dirinya atau nuraninya yang berkata. Oleh karena itu, orang yang sudah menduduki tingkat ini, selalu tajam indera keenamnya. Ia tahu sesuatu yang merugikan bagi dirinya meskipun tampak seakan-akan menguntungkan. Ia pun tau apa yang menguntungkan, meskipun seakan-akan tampak seperti merugikan.

Maka, jangan heran, kadang-kadang orang awam memandang sesuatu itu baik dan menguntungkan, namun bagi orang ma’rifat (orang yang tajam indera keenamnya), dipandang sebagai sesuatu yang membahayakan.

Melihat kebaikan dan keburukan dengan mata kepala saja tidak akan dapat mengetahui keadaan yang sebenarnya. Sesuatu yang elok dipandang mata kadang-kadang hanyalah tipuan belaka. Sesuatu yang buruk dipandang mata, kadang-kadang tersimpan sesuatu yang menguntungkan. Maka betapa pentingnya jika kita berlatih untuk mempertajam mata hati dan indera keenam.

Buta mata belum tentu membahayakan bagi kehidupan kita. Karena banyak orang yang buta matanya, tetapi masih mampu melakukan sesuatu yang terbaik bagi dirinya. Bahkan ia mempunyai keistimewaan, yakni lebih awas daripada kita yang memiliki mata normal. Namun jika mata hati telah buta, maka pertanda hancurlah kehidupan kita, baik kehidupan dunia maupun kehidupan akhirat.

Orang yang buta hatinya, seringkali merasa kecewa dalam menghadapi liku-liku kehidupannya, karena ia sering gagal dalam mengambil keputusan. Keputusannya lebih banyak meleset. Sebab, yang digunakan untuk mengambil keputusan lebih didasarkan pada penglihatan mata dan akal yang dipenuhi hawa nafsu. Jadinya, ia kurang cermat dan kurang hati-hati. Ia mudah terkecoh dengan fatamorgana serta khayalan-khayalannya sendiri.

“Dan barang siapa yang buta mata hatinya di dunia ini, maka buta pula di akhirat, jauh tersesat jalannya.”

“Sesungguhnya, bukan matanya yang buta, tetapi mata hatinyalah yang buta, yang berada di rongga dadanya.”

Oleh karena itu, betapa pentingnya kita mempelajari ilmu ma’rifat. Dengan ilmu ma’rifat, hati dan alam bawah sadar kita terhindar dari ‘kebutaan’. Hati kita menjadi jernih sehingga setiap apa yang kita pikirkan dan kita lakukan akan mendatangkan hasil yang menguntungkan.

Orang yang ma’rifat, selalu berprasangka baik kepada siapapun. Ia juga selalu berprasangka baik kepada Allah swt. TIdak pernah berkeluh kesah dalam hidupnya. Ia selalu merasa dekat kepada Allah. Selalu merasa cinta, penuh harapan dan hatinya terasa senantiasa tenteram.

Ilmu ma’rifat mengantarkan kita kepada suasana hati ikhlas dalam berbuat apa saja, lebih-lebih beribadah kepada Allah. Ibadahnya dilakukan tanpa pamrih dan tanpa keinginan dipuji orang lain.

Orang-orang ma’rifat menganggap jika perbuatan dilakukan tidak dengan ikhlas, tetapi dengan pamrih, maka akan mengotori jiwanya. Jika jiwa kotor, hati akan berdebu. Bila hati berdebu berarti mata batin dan indera keenam telah buta.

Golongan orang-orang ini selalu menjaga hatinya dan alam bawah sadarnya agar tidak tercemar oleh debu-debu yang dapat membutakan. Karena itu, suasana hati orang-orang ma’rifat selalu tenteram karena selalu berprasangka baik kepada siapa pun, tidak membenci, tidak dendam, tidak iri hati, tidak sombong dan tidak riya’.

Sebab, sederetan penyakit semisal sombong, benci, dendam, iri hati dan sebagainya merupakan letupan emosi, bukan nurani yang berbicara, melainkan nafsu keserakahan.

Jika kita telah mendalami ilmu ma’rifat dengan bersungguh-sungguh, maka akan dapat melihat betapa diri kita menjadi orang yang luar biasa. Mungkin kita akan terheran-heran. Karena jika ilmu ma’rifat telah dikuasai, maka seseorang akan dapat mengenal Allah, sehingga antara dirinya dan Allah seakan-akan tidak ada batas/perantara, sehingga seakan-akan mampu berhubungan langsung.

Disamping itu, kita akan dapat dengan mudah menyerahkan hawa nafsu menurut kehendak Allah. Kita merasa tidak punya hak untuk memiliki, sekalipun pada diri sendiri. Karena menyadari segala sesuatu yang ada di dunia ini hanyalah milik Allah, termasuk nyawa kita.

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada September 27, 2010 inci Religius